Keutamaan Tawadhu' (Rendah Hati)
Allah SWT berfirman dalam Q.S al-qashas: 83
تلك الدّرالاخرة نجعلها للذين لايريدون علوّافى الارض ولا
فساداوالعاقبةللمتّقين
“Negeri akhirat itu kami jadikan untuk
orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di bumi.
Dan kesudhan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.” (Q.S.
Al-Qashas: 83)
Ada
yang mengatakan tawadhu’ ialah tunduk kepada kebenaran dan menerimanya dari
siapa yang mengatakannya, baik ia seorang anak kecil atau orang dewasa yang
terkemuka atau yang lemah, merdeka atau sahaya dan melihat perkataannnya,bukan
orang yang mengatakannya. Ia hanya merendahkan diri untuk menerima kebenaran
dan tunduk kepadanya.
Ada
yang mengatakan : ia tidak menganggap dirinya mempunyai kedudukan atau keadaan
yang melebihi orang lain dan tidak menganggap ada orang lain yang lebih buruk
daripada dia. Dimikian disebutkan oleh Al-Azizi.
Nabi
SAW bersabda : “Barang siapa merendahkan diri karena Allah, Maka Allah
mengangkat derajatnya. Dan siapa yang menyombongkan diri, maka Allah
merenahkannya.” (H.R. ibnu mandah dan abu nu’aim)
Maka
menurut dirinya ia seorang yang lemah sedang, menurut orang lain ia soerang
yang besar. Barang siapa menyombongkan, maka Allah merendahkannya. Menurut
orang banyak ia seorang yang kecil dan menurut dirinya ia seorang yang besar.
Bahkan menurut mereka lebih hina dariada anj*ng atau ba*i.
Nabi
SAW bersabda : “Apabila kalian melihat orang-orang yang merendahkan diri maka
rendahkan dirimu bagi mereka. Dan apabila kalian melihat orang-orang yang
menyombongkan diri, maka sombongkanlah dirimu terhadap mereka.”
Dalam
Al-Ihya’ disebutkan sesudah itu : karena hal itu menimbulkan kehinaan dan
kerendahan bagi mereka.
Nabi
SAW bersabda :”Tawadhu’ merupakan akhlak para nabi sedangkan kesombongan adalah
akhlak orang-orang kafir dan penguasa yang zalim.”
Jadi
kesimpulannya kita sebagai hamba-Nya yang lemah harus selalu Tawadhu’ dalam
segala hal. Karena kita sadar bahwa hanya Allah lah maha segalanya.
Komentar
Posting Komentar